hari-hari di karangsambung ( geophysicist edition )


Leveling yang cupu

15 Mei 2017

                Jadi hari ini kami kebagian metode gravity, salah satu metode tertua untuk eksplorasi geofisika, dtugaskan untuk mencari anomali di peta 3. Asistennya ada aji, marthen, dan nadhia. Tapi yang ikut kami cm aji dan nadhia ( pak david juga). Target pengukuran ada 24 titik, memotong gn.bujil ke sisi timur. Kebetulan yang jadi base adalah anggota kelompok lain. Davy, karena he isn’t feeling so well.
                Pukul 8.00 kami naik angkot ke arah selatan sampai di belokan yang ada mendoannya, disitulah titik awal pengukuran. Namun gw sempat ngotot bahwa lokasi ini gada di dalam peta, namun asisten bersikeras untuk tetap melakukannya, alasannya sebagai titik ikat ( lumayan coi ada 6 stasiun di luar peta, 1x ngukur 10 menit, udah sejam kebuang ). Dari awal pengukuran gw dan patok yang lainnya bertanya2 kenapa lama sekali? Ternyata coi, pengukuran di lapangan jauh lebih sulit daripada di kampus, tiba giliran gw mengukur. Pas ngeliat piringan ditaro, bullseye nya langsung melenceng jauh. Otomatis leveling alat nya bakal lebih sulit. Mulailah gw leveling, ingin menjerit rasanya karena kecupuan gw, 12 menit CUK! Memalukan. Setelah sekali looping, mulailah posisi fix. Yang jago pada bidangnya masing2 melakukan hal tsb hingga akhir akuisisi. Sempat terjadi cekcok antara rahman dan kawan-kawan di belakang mengenai tempat makan siang, hal ini terjadi karena posisi rahman gw dan alvin udah dekat dengan bayangan gn bujil, sedangkan yang lain masih di saung. Akhirnya kami yang sudah terlanjur di depan harus mundur kembali. Percayalah, istirahat di bayangan gn bujil itu sangat ena.
                Proses akuisisi selesai pukul 15.30, kami tiba di kampus sekitar 16.00.

kelompok 1+ aji dan pak david dengan latar gn.bujil

               
TIANG LISTRIK JANC*K

16 Mei 2017

Jadi hari ini kami kebagian metode geomagnet untuk mencari anomali pada peta 3 ( gn. Bujil, gw cupi dan alvin resmi jadi warlok bujil, karena udah mapping dsni 4 hari).kami dipandu oleh asisten bernama pujiardi yang biasa dipanggil MAK, yang sebenernya at this point im too afraid to ask (oiya, ada pak eko juga). Lintasan nya relatif sama seperti gravity, kecuali kali ini target titilk pengukuran adalah 80 points.
Sekilas, bentuk alat metode ini kocak ugha. Jadi kalo kalian pernah liat orang ngamen pake speaker gitu didada/perutnya, seperti itulah alat utamanya. Terus buat sensornya itu kaya tiang berkabel yang dicolokin ke alat tadi, lalu ujungnya ada botol berisi cairan. Jadi kalian bisa bayangin bentuk operator geomagnet kaya pengamen dan wu ching ( temennya pat kai ) dari film sun go kong.keduanya harus jalan barengan kaya penganten baru, adem, ena, pelan, karena kabelnya pendek.
Jadi tahap pertama adalah ngukur di base ( belakang asrma) sebenernya enak loh jagain base walaupun harus mencet2 tiap 5 menit, karena 1 base ada 2 operator, malah kelompok lain ada yang operator basenya nyambi ngukur kaya orang sambil pacaran (baca : R*YB*OB, O*k*t*a), apalagi dkt semak2 gitu kan........... bahkan tahun lalu ada yang sprint ke warung buat mesen delivery indomi+pansus ( panta susu).
Tahap selanjutnya yang ngukur tiap 25 m di lokasi penelitian, menurut gw SOP pengukuran metode ini yang paling ribet. Karena 3 operator ini, ( pengamen, wu ching dan pencatat ) harus bener2 metal free, jadi yang suka Korn, black sabbath gitu gaboleh dkt2 ( jayus). Contoh nya adalah gw, outfit gw Cuma celana traning, jersey,boots karet dan aqua yang gw iket ke badan. Jadi orang2 yang mengandung logam ( kcmata, behel,tas) harus jauh2.
Musuh utama kita selain logam yg nempel di badan adalah rumah warlok dan tiang listrik, jadi kalo ketemu spot kaya gitu kalo bisa menjauh, kalo gak bakal stres karena pengukurannya salah mulu. Sampe rasanya pengen teriak janc*k, tapi takut dibacok warlok.
Bagian favorit gw dari survey ini adalah badai matahari yang terjadi kira2 pukul 11.30 s/d 12.30 , ini adalah badai yang berdampak positif setelah badai kampus. Saat itu, kami tidak boleh mengukur. Jadi bisa tidur siang sejam. He he he. Setelah itu terbitlah suatu konflik, yakni jumlah stasiun pengukuran lebih banyak ketimbang koordinat gps. Terjadi miskom antara operator dan ranger. Namun akhirnya bisa disolve. Pengukuran selesai sekitar pukul 14.30, sementara menunggu angkot kami menikmati pansus bersama pak eko.


antena-man


wu ching

Kelibet kabel

17 mei 2017

Jadi hari ini kami kebagian ngukur geolistrik untuk mencari bidang gelincir pada sawah di utara kampus. Semalam suntuk, beberapa orang super telah mendesain lintasan untuk metode ini dengan menentukan konfigurasi , MN/2 dan AB/2. Kami dipandu oleh princess riri untuk pengukuran kali ini.
                Jadi prosesnya pertama adalah menentukan lintasan mana, lalu membentangkan meteran. Challenge disini adalah membuat lintasan yang lurus. Setelah membentang meteran menancapkan elektroda seraya melakukan funpart dari geolistrik, membentang kabel. Menurut gw, 50% alokasi waktu dari akuisisi ini adalah membentang dan menggulung kabel. Karena kabelnya berjubel minta ampun, sampe kelilit-lilit, apalagi kalo kelompok sebelumnya koyo asu.
                Waktu pengecekan elektroda, terjadi sebuah insiden. Dimana ovi kesandung kabel elektroda 13 sehingga  kabelnya putus dari capit buayanya, terus dia kinap... seraya gw manggil mas ridho. Akhirnya kita bakal ujung kabelnya, terus kita lepasin lapisan pembungkusnya, kita lilit langsung ke elektrodanya, lalu dikaretin. Untungnya riri dan ibe yang sempat jalan-jalan ngeliatin elektroda ga notice.
                Sisanya adalah gabut. Ya seperti yang gw bilang 50% alokasi waktu adalah ngebentangin dan gulungin kabel, 50% lagi adalah mencet-mencetin alat sambil bacain angka. Dan iya udah. Kaya sebenarnya 3 orang bisa ngelakuin ini semua, 1 orang kabelman, 1 orang tukang pijit ( pijit tombol ) 1 orang nyatet angka skaligus ngolah data. Sisanya bisa melakukan perbuatan-perbuatan tidak terpuji seperti bakar-bakar daun (rahman), tidur (alvin),nge gosip tentang McD (cewe-cewe), bahkan kalo gabut diitung dosa ,mungkin dosa gw udah numpuk pas akuisisi ini.
                Tiba-tiba pak dedi, master geocholox, dateng. Mungkin doi bosen di asrama. Terus orang-orang yang merasa berdosa atas kabel  13 tadi langsung panik. Terutama ovi dan rahman. Pak dedi bakal marah banget kalo ada alat yg rusak, soalnya bakal nambah kerjaan dia sbg teknisi. Terus kami ber3 kaya sosoan ngerubungin elektrodanya, langsung benerin, tapi 1st attemp gagal wkwk, terus mereka gw tinggal, kinap dong. Ntah gimana caranya kabel itu balik lagi seperti semula.
                Setelah akuisisi dari jam 8 sampai jam 3, gw ovi rahman alvin oca makan di bakso welas asih. Beuh, rekomen coy. Dg 12k kalian dapet 3 baso standar beserta antek-anteknya(mie kuning, bihun dan toge) dan 1 baso urat. Plus ada wifinya, sayang pas kami dateng lg mati lampu...

boyband geocholox
ovi the gayboy sedang beraksi

primitive tech : penentuan beda elevasi

kelompok 1 feat princess riri, gossip time


seisf*ck
               
  18 mei 2017

                Hari ini kami mengerjakan metode yang rumornya paling cepat selesai, kecuali untuk kelompok hari senin yang ngerjain metode ini sampai jam 5. Malamnya, jabatan ketua kelompok berpindah dari rahman ke menyot, briefing sama pembagian jobdesc nya udah serasa binwal, men. Gw kebagian  jadi bivak man( yang bikin bivak buat base, meskipun ini akhirnya dikerjakan oleh warlok) ketika pre shot, ketika pasca shot gw jadi awd slave (tenaga kerja paksa yang dorong2 awd).
                Teknis pada metode ini adalah kedua kelompok bekerja sama, berhubung kami kelompok 1 jadi kami dulu yang melakukan akuisisi dibantu oleh kelompok 2, sebaliknya untuk sesudahnya. Kesalahan yang sempat terjadi pada kelompok gw adalah salah pemasangan geofon awal2. Menrut gw ini fatal karena harus ngegeser posisi semua geofon yang udah dipasang. Sisanya adalah dorong dorong awd, sama nutup jalan yang juga dibantu sama warlok. Soalnya mobil, motor, bahkan orang jalan itu noise buat seismik (walaupun sempet ada ibu2 yang nerobos jalan).
                Setelah kelompok gw selesai, kini giliran kelompok 2 yang dipimpin oleh bubat. Lintasannya cukup tricky karena geofonnya gabisa ditancepin serta merta. Jadi kita harus ngais2 tanah liat dari sawah dibawa ke tepi jalan, dibentuk kaya gundukan, dan ditancepin geofon. Sisanya sama aja kaya kelompok gw. Akuisisi selesai sebelum pukul 11.00, sangat jomplang dibandingkan metode lain seperti gravity dan magnetic.
                Pas pulang, pak dedi sempet cerita kejadian panas ketika hari senin, yang menyebabkan akuisisi sampai pukul 17.00. hal ini disebabkan karena beliau cekcok dengan dosen A. doi bilang dosen itu ga ngerti karena beliau bukan orang lapangan. Untuk lebih lengkapnya bisa ditanya ke kelompok qodri.

photogenic ovi, as rulerman


mas ridho dan warlok sebagai penutup jalan

KARSAAAM~ OPO KOWE KRUNGU

19 mei 2017

                Sehari sebelumnya ada pengumuman bahwa tidak ada senam pagi untuk hari jumat, lantas apip, sang gelondong, membuat rencana untuk sunrise-an di bukit pentulu indah. Yang minat ikut adalah apip, aldo, gw, jore, rian, rahman. Tapi, rahman pas dibangunin malah gamau, akhirnya subs nya adalah ketek. Jadilah kami berangkat pukul 4.30 ke pentulu indah. Ketika gw menatap langit, gw menemukan langit yang lebih indah ketimbang karimun jawa ( tapi tentu, langit ranu kumbolo lebih indah), sayangnya gada yang bawa slr dan tripod buat star gazing. Soalnya disana masih gelap pisan, jalanan kanan kiri masih sawah. Namun treknya panjang.  Sesampainya disana, matahari sendiri belum memunculkan sosoknya, namun cahayanya telah membentuk siluet sindoro sumbing. Tiba2 terdengar suara cewe2, ternyata mereka adalah kana dan princess riri, yang kemudian disusul oleh asisten2 lain: atin,rama, MAK, aji, nadia, donny, henry, erisha, shindi, dan bahkan pak david dengan jakor 12305012.
                Malamnya kami makan malam seperti biasa, namun pukul 20.00 nanti ada closing ceremony yang dilakukan di aula tektonik. Singkat kata kami dikumpulkan di aula. Gw ngeliat ada panggung, proyektor, keyboard, dan tempat buat naro kertas lirik. Fix, bakal nyanyi2. Urutan acaranya adalah: sambutan ( pak andri, pak sabi, apip, pak djoko), pembacaan nominasi, dan nyanyi+ joget. Sayangnya setelah pak djoko memberi sambutan, S2 langsung meninggalkan ruangan karena pukul 4.00 besok mereka berangkat ke bayat, jogja. Nominasinya sendiri terbagi menjadi, tergosong (dimenangkan vicky,hadiahnya topi anak jalanan(?)), terputih(dimenangkan missel, hadiahnya tipex(?)), terlama dalam kamar mandi(dimenangkan jem, hadiahnya tisu(?)), terjorok(dimenangkan fariz, hadiahnya sabun(?)),asisten terfav(dimenangkan oleh asisten geologi, dida patera adli),dosen terfav(ofc dmenangkan pak sabi), terboros ( dimenangkan ketek,kayanya ada yang lewat ), dan ada nominasi mahasiswa terbaik yang dimenangkan oleh dul, haidar dan elsa.  Setelah itu pak Andri ingin menyanyikan suatu lagu ( kami sempat berharap lagu “online”) namun sepertinya keyboardistnya tidak mengerti pola chordnya, lantas pak sabi menggantikan beliau dan menyanyikan lagu “my way” oleh frank sinatra. Sesembari org2 membuka hp, melihat lirik dan ikut menyanyikannya secara khidmat. Selanjutnya adalah sesi DANGDUTAN, WOOHOO. Muncul biduan dengan dress hitam dari backstage. Sayangnya lagu yang kami harapkan muncul terakhir, muncul pertamakali, opo kowe krungu. Semua orang menggila, joget dangdut bersama, kalo ibaratnya karsam itu film, lagu ini adalah OST nya. Lalu disambung lagu dia anji (dangdut vers), kopi dangdut,( sempat ada selipan lagu gemufare yang selalu dgunakan waktu senam pagi), dan klimaksnya ada pada lagu oplosan. Semua laki2 berjoget pada lagu opo kowe krungu(sepenglihatan gw ) namun energi mereka mulai menurun untuk lagu2 selanjutnya. Disisi lain, yg cw2 malah terlihat stunned dan enggan untuk ikut (mungkin mereka lelah). Sementara itu ada beberapa orang liar yang kelebihan hormon seperti ketek, anto, gw(sempat ngeluarin saweran), regi dan pak agus TU yang selalu berjoget disekitar biduan. Semua senang. gw? Jangan ditanya.
                Closing selesai sekitar pukul 23.00, gw menatap langit. Tak ada bintang malam ini. Rasa lelah senang bercampur sedih menghantui pikiran dikala itu.lelah karena joget-joget ini rasanya udah kaya lari 6 putaran saraga. Senang karena akhirnya proses akuisisi yang melelahkan dan agak looping serta pengumpulan laporan yang gentayangan tiap abis makan malam telah berakhir. Sedih karena berpisah dengan  momen2  yang indah yang bisa kami rasakan seangkatan. Dan shit, gw harus packing. See u again, karangsambung.

Notes: 1) urutan acaranya sebenarnya g ky gt, tp gw ceritainnya kaya gt aja, lbh gampang 2) sangat sedikit dokumentasi saat closing dikarenakan semuanya berjoget ria.



anti wacana wacana club







               
               

               


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

CATATAN PERJALANAN GN SINDORO 3153 MDPL VIA KLEDUNG

Labuan Bajo

Catatan perjalanan: Kasepuhan Ciptagelar dan Beras Berusia Puluhan Tahun