CATATAN PERJALANAN GN SINDORO 3153 MDPL VIA KLEDUNG

Intro

    Perjalanan ini sudah direncanakan dari jauh jauh hari, awalnya gw dan agi ngecek tiket akhir tahun yang enak kemana. Ternyata ada tiket murah ke purwokerto sekitar 70k. Namun kami cuma punya slot waktu dari tanggal 28-2. Akhirnya kami mempersempit opsi yakni hiking sindoro/sumbing.

27 desember 2017

     J-sekian berangkat gw coba nonton video yutup tentang sindoro&sumbing, ternyata mereka berdua gabeda jauh. Sama-sama ada ojek gunung, sama 3 jam summit attacknya. Namun ada beberapa hal yang gw concern dan akhirnya memilih sindoro. 1) jalur pendakian kledung yang paling ramai menghadap ke timur agak selatan, jadi bisa lihat sunrise dan sunset. 2) kawahnya aktif. Setelah gw packing malam itu gw tidur dengan rasa penasaran akan petualangan yang menanti.

28 desember 2017

     Ada harga ada kualitas. Ternyata ada sebabnya tiket 70k ini bisa murah. Karena jalurnya panjang. Bayangin dari jakarta ke bekasi lalu turun ke selatan, bandung. Setelah itu lanjut ke tasik, banjar, kroya, lalu naik ke utara, purwokerto. Jadi bisa teman-teman bayangkan rute kereta serayu ini seperti letter U. 

     Singkat cerita 10 jam saya lalui bersama dengan agi. Sampai di stasiun purwokerto kami malah kebingungan karena waktu menunjukkan puku 20.30. awalnya kami ingin langsung mengambil bus jurusan ke wonosobo dan menginap di Basecamp sindoro niatnya. Namun kata security stasiun bus di terminal sudah tidak ada yang kesana, sehingga kami harus menginap di stasiun.
Ps : menginap di stasiun sangat tidak enak karena gabisa berbaring dan tiap jam ada suara kereta.


29 desember 2017

     Jam menunjukkan pukul 5.30. seeuai rencana kami akan sarapan terlebih dahulu lalu berangkat ke stasiun. Sayangnya belun ada yang jualan. Tips bagi pengguna angkot di stasiun purwokerto ke terminal bulupitu (purwokerto) : jalanlah ke jembatan dan tunggu angkot disana. Tolaklah dengan sopan angkot-angkot yang menawarkan persis di depan stasiun,hal ini dilakukan agar tidak memecah persatuan supir angkot disana -supirangkot. Sampai di stasiun dengan membayar 5k untuk angkot kalian akan disambut calo-calo minibus,tips : jika kalian ingin irit, minta diturunkan oleh supir angkot di pintu keluar terminal, disana hanya ada supir bus dan kneknya.




     Kami langsung bertolak ke wonosobo melalui purbalingga dan banjarnegara dengan tarif 35k seorang durasi +-3jam kalo alon-alon. Sebenarnya ada alternatif bus lain untuk langsung sampai ke  kledung, yakni bus purwokerto-semarang dengan modal 40k seorang, sayangnya bus ini jarang lewat. Sampai di seberang terminal mendolo (wonosobo) pilihlah minibus jurusan wonosobo magelang, dan minta diturunkan di kledung. Perjalanan akan memakan waktu 1 jam tarif 15k seorang. Sepanjang jalan kalian akan menyaksikan kegagahan sindoro sumbing.

    Sesampainya di basecamp kami mendaftar simaksi untuk 2 orang 25k dan menyerahkan ktp/sim/kartu pelajar salah satu pendaki. Ada dua pilihan mendaki dari basecamp ke pos 1.5, yakni dengan trekking 2 jam atau naik ojek 15 menit dengan tarif 25k seorang. Untuk menghemat waktu saya pilih opsi 2. Mulai trekking dari pos 1.5 sampai pos 2 memerlukan waktu 45 menit. Medannya masih berupa hutan dengan pohon-pohon tumbang. Untuk sampai pos 3 diperlukan waktu 1.5-2 jam. medan masih seperti sebelumnya. Di pos ini kami mendirikan tenda karena masih relatif banyak pohon ketimbang sunrise camp. Jika teman-teman bersedia nanjak lagi 15 menit kalian akan menemukannya. Dari tempat ini dapat disaksikan sunrise dan sunset. Karena saya agak malas saya langsung pasang tenda di pos 3 di daerah yang jauh dari kerumunan. Singkat cerita kami tertidur sampai magrib, ketika magrib kami melihat sunset dan ada ranger yang memberi kami kamper. Dia bilang agar di tabur disekitar tenda untuk mencegah babi. Saya pecahkan dengan batu lalu saya tabur. Pukul 20.00 kami memasak mie dalam tenda dan menghasilkan aroma yang tajam. Tiba-tiba terdengar suara gaduh, suara langkah hewan, suara hendusan, dan suara ngok ngok. Fix ini BABI. Sekejap kami freeze dan langsung menghentikan aktivitas. Kami hanya berdoa agar babinya pergi. Tapi setelah dia mengunyah sampah dengan lahap dia malah mendekat ke tenda dan mengendus-endus tenda gw. Kadang dia berjalan ke sisi gw, kadang dia berjalan ke sisi agi. Suasana ini terus berlangsung sampai pukul sembilan. Sampai akhirnya saya memanggil rombongan pendaki lain dan meminta mereka untuk menyenteri babi nya. Untungnya dia kabur. Kesempatan ini langsung saya gunakan untuk memindahkan tenda ke kerumunan. Setelah itu kami makan dan tidur.





pos 3 via kledung

30 desember 2017

     Pukul 3 gw terbangun karena mendengar rombongan pendaki yang hendak bersiap summit attack. Tapi gw pikir lebih baik lihat sunrise disini lalu baru muncak jam 7. Dan ternyata sunrise berlangsung lancar. Dan gw berhasil meyakinkan agi untuk muncak. Perjalanan ke pos 4 memakan waktu 1.5-2 jam dengan medan tanjakan batuan. Setelah pos 4 kami menghadapi sabana dan batu-batu besar yang photogenic untuk diabadikan dengan sumbing sebagai latarnya.




     Perjalanan ke puncak memakan waktu 1.5 jam dari pos 4. Disini kalian akan menemukan hutan lamtoro dengan medan tanjakan batu. 10 menit dari puncak daerah akan beralih dari sabana menjadi hutan mati. Penampakannya mirip seperti hutan mati papandayan, tapi disini disebabkan oleh belerang putih. Jadi siapkan masker terbaik kalian karena belerangnya sangat pekat. Alhasil gw cuma kuat 10 menit dipuncak karena gabawa masker. Lalu kami berdua turun, ternyata kaki agi tremor dan ga kuat turun. Akhirnya dari hutan lamtoro sampai tenda gw dan agi memakai formasi dansa, agi di belakang menghadap depan dan gw di depan menghadap belakang megangin agi yang kakinya udah ga kuat. Kami turun jam 12 dan sampai tenda pukul 16.30. kami sudah kehabisan logistik, hujan terus turun, hari mulai gelap. Untungnya ada warung di pos 3 jadi kami membeli makanan disana dan memutuskan untuk menginap satu malam lagi. Mengingat ini malam minggu maka jumlah pendaki membludak. Tenda saya yang tadinya sendiri langsung dikelilingi tiga tenda lainnya.

hutan lamtoro


hutan mati sindoro

31 desember 2017

     Sunrise hari ini lebih cerah dari kemarin. Pukul 7 kami mulai berbenah dan pukul 7.44 kami mulai turun. Sayangnya 15 menit perjalanan kaki agi kambuh, sehingga gw bawain carriernya. Karena gw prihatin lihat kondisinya maka setiap pendaki yang turun mendahului kami gw ucapkan " mas nanti tolong kalo sampai pos ojek bilangin tunggu, ada cewe sakit" sambil menunjuk agi. Kami sampai di pos 2 pada pukul 10.04 dan kami mendapati ada dua mas mas yang tampaknya kelelahan.
"Mas mau turun ya" kata mereka
" Iya mas ini pacar saya sakit"
" Oh ini yang sakit? Kita emang nyari yang sakit itu kata orang-orang ada yang sakit diatas, kami langsung lari 5 menit dari pos ojek"
"Iya mas itu saya yang bilang"
"Yaudah mas, ini mba nya saya gendong aja, mas yang satu lagi bawa tas mbak nya nanti mas kejar kami"
"Ok mas" ucap gw bersyukur
Eh mereka langsung lari bawa agi dan carriernya, pacar ku digondol ojek.



kami sampai di basecamp pada pukul 10 lebih, lalu kami berberes dan bersih-bersih. kali ini kami mencoba untuk langsung mencapai terminal bulupitu, dengan bus semarang- purwokerto kami dapat mewujudkannya.

namun sayangnya kereta yang langsung ke bandung sudah sold out, jadi kami naik kereta serayu ke tasikmalaya, lalu transsit disana tiga jam. menyaksikan kembang api tahun baru.


trivia

harga barang di waarung pos tiga
1. air minum 1.5 L 10 k
2. mie kering 4 k
3. mie dimasakkin 7 k
4. mendoan 2k
5. roti 2 k
6. roko ?k
7. nasi ?k

biaya perjalanan
pse - pwt 74 k
stasiun pwt - terminal bulupitu 7.5k
terminal bulupitu- termninal mendolo 35k
terminal mendolo-basecamp 15k
simaksi/tiket masuk sindoro 10k
ojek gunung 25k
ojek gunung 25k
bus semarang-pwt 40k
terminal bulupitu-stasiun pwt 5k
pwt- bandung 74 k

total : 310k hanya untuk ongkos transport, kalo gapake ojek bisa 260k

Comments

Popular posts from this blog

Labuan Bajo

Catatan perjalanan: Kasepuhan Ciptagelar dan Beras Berusia Puluhan Tahun