CATATAN PERJALANAN DIENG – SEMARANG – JEPARA – KARIMUN JAWA PART II
PART II
2 juni 2016
Paginya
kami mendapat kabar bahwa rombongan ketek, jem, apip, ovi, farras, wiwi, janet
sudah berada di pelabuhan kartini jepara. Fatih yang subuh ada di semarang
enggan menunggu kami untuk berangkat bersama. Akhirnya gw dan alef berangkat
siang hari.
Pertama
dari maskam naik angkot kuning kearah patung kuda rp.3000. kedua kita nunggu
trans semarang buat sampai ke terminal terboyo dengan durasi 1 jam lebih , rp
3.500. belum sempat masuk terminal terboyo sudah ada yang menawari bus semarang
– jepara, keluar 15k. perjalanan berlangsung selama 2 jam lebih.
Akhirnya
kami tidak diturunkan di terminal jepara karena jaraknya jauh dari pelabuhan.
Kami diturukan dekat pangkalan becak. Karena gw tau jarak ke pelabuhan hanya
1.5 km kami memutuskan jalan kaki ketimbang naik becak *irit mode on*.
Sesampainya
di depan gerbang pelabuhan kami dimintai uang 5k masing-masing untuk retribusi
( padahal rombongan ketek tidak ). Karena kami mulai bingung kami minta jemput
rombongan pertama di patung kartini. Ternyata apip yang menunjukan batang
hidungnya. Ternyata mereka menginap di homestay yang di hargai 300k permalam (
aslinya 500k tapi ketek bisa nawar). Fasilitasnya lengkap ada 2 kamar 1 ac 1
kipas angin. Ada tv speaker 1 wc dan ruang depan yang lumayan luas.
Sorenya
karena gw abis uang cash gw mau pergi ke atm, ternyata ovi ketek fatih
nimbrung. Sesudah ke atm kami mampir ke indomaret. Karena lapar, gw mesen mie ayam samping indomaret. Eh fatih dan ovi
nimbrung, 6k. lumayan mie ayam enak dan murah. Abis itu balik lagi ke atm
karena ketek mau cek saldo. Eh taunya ada kejanggalan dalam saldonya. Dia
ngeluh-ngeluh sepanjang jalan.
Sesampainya kami di homestay si bapak datang bertanya
“berapa jumlah orangnya sekarang “
“jadi 10 pak, (padahal awalnya 7)”
Akhirnya si pemilik minta naik harga jadi 500k. gw bingung
dia tau darimana, apakah liat sendiri, nanya tetangga, atau ngitungin sendal...
3 juni 2016
Paginya
gw dibangunin ketek jam 5 .
“dre tar bangunin anak-anak suruh siap-siap jam 5.30”
“iya”
“tar bawain gitar gw trus ambilin ktp. Kalo udah beres
langsung ke dermaga”
“ya”
Selagi menuju ke bandara, dul baru sampai jepara. Ketika
kita udah mulai naik kapal. Dul udah sampai di tempat tukang becak. Ketika kita
udah berangkat, dul baru sampai di dermaga. Ironi.
Ini
keduakalinya gw naik kapal. Pertamakali ketika melintasi selat sunda. Sensasi
naik kapal itu asik banget. Goyang goyang ga jelas gitu. Tapi yang paling bete
si ketika di WC, gausah dibayangin. Jadi ceritanya kita bakalan melintasi jalur
pelabuhan – karimun jawa sepanjang 83 km dengan durasi 5 jam! Bayangin coba mau
ngapain aja tu. Karena kami telat masuk kapal, jadinya ga kebagian tempat.
Untuk farras nemuin tempat dibawah tangga. Lumayan pewe buat tidur, malah ada
springbed ( ini serius ) yang bakal dikirim ke pulau. Tapi sebelum orang –
orang tidur, kami main truf dulu. Tapi permainan ga berlangsung lama karena
lapaknya kurang pewe buat main ( gak luas dan basah ) sehingga kami memutuskan
untuk tidur. Semuanya dapat lapak buat tidur. Apip, ketek diatas kasur, ovi
disamping kasur,farras diatas pipa tapi punya bantal ( carrier ) jem di dekat
gw. Tinggal gw yang gapunya lapak. Sisa pilihan ya tempatnya kaya farras. Tapi
karena ketek kasihan sama gw, akhirnya gw bisa tidur di kasur.
Singkat
cerita kami sampai di pulau karimun jawa, banyak bule yang bawa carrier gede
–gede. Dan gw juga berjumpa dengan rombongan LFM. Mereka banyak banget ( 60
orang ), tapi udah mau pulang. Kami juga disambut oleh dul yang telah kami
tinggalkan, jadinya dia naik speedboat dengan durasi 2 jam ( cuman bayar lagi
150k).
Tak
lama kemudian, kami dijemput oleh abang-abang paket wisata. Kami dijemput
menggunakan mobil yang biasanya dipakai buat nyulik orang. Kami diangkut 2
shift, gw diangkut di shift kedua. Sambil nunggu dijemput poto dulu di gapura.
Ternyata homestaynya not bad,kamar 6, kasur springbed, ada tv, kipasdan wc 2.
Namun satu hal yang baru gw sadari, paket wisata yang kami pilih sifatnya opentrip,
karena ada 4 orang lain yang tidak kami kenal ( 1 pasang mba2, 1 pasang kekasih
), ya namanya juga mau murah ya, gausah banyak mau, 575k. Kami langsung
disambut hidangan siang berupa ikan+sop+nasi. Tapi berhubung ada solat jumat,
jadi kami solat dulu diantar dengan mobil mencurigakan tadi ( padahal dekat ),
masjid karimun jawa juga oke punya, ga kalah dengan mesjid agung ciputat (?).
Snorkle 1
Setelah makan agendanya adalah
snorkeling. kami diangkut dengan mobil tadi ke dermaga dan lalu dibawa ke
spot-spot terumbu karang menggunakan perahu motor. Mas-mas tourguide nya muncul
dan memberikan briefing singkat tentang alat – alatnya ( snorkle, goggle,
scuba,pelampung, kalau hilang ganti 1 set 300k ditanggung 1 rombongan ).
Setelah perahu sampai pada spot abang-abangnya mulai menurunkan jangkar.
Awalnya agak sulit berenang pakai scuba karena kaki gw ga luwes. Akhirnya gw
Cuma pakai goggle dan snorkle. Untuk snorkling kali ini cukup sulit karena terumbunya
relatif dalam. Setelah puas snorkling kami menuju pulau menjangan besar dengan
pasirnya yang berwarna putih dan dipenuhi orang kulit putih jua. Kenangan yang
paling gw ingat dipantai ini adalah gw dikubur dengan pasir sama temen-temen
gw. Dan kamipun pulang menyaksikan sunset.
Malamnya
kita makan di alun-alun . sayangnya kali ini anak-anak mau makan seafood lagi,
keluar lagi deh 30k@anak.Setelah jam 9 ternyata sinyal indosat mati, gabisa deh
gw terkonek dengan dunia luar.
Jam
10.30 gw sama ketek sok ngide gitu pengen jalan ke dermaga ngambil poto bintang
pakai kamera janet. Sembari kami bereksperimen mengambil gambar, ketek
bercerita tentang kehidupannya. Ini dia hasilnya.
Kamipun
kembali ke homestay dengan senang, eh taunya tengah malam listrik dimatikan.
4 juni 2016
Gw dan
ketek dikasih tau sama mas tourguide kalo besok pagi jam 6 kita harus udah siap
sebab mau ke bukit cinta. Tapi gw bilang untuk ready jam 5.30 ke anak2. Dan
ternyata dugaan kami tepat, kami siap jam 6. Setelah makan kami langsung
berangkat dengan mobil itu lagi ke bukit cinta, jaraknya lumayan jauh kalo
jalan kaki. Untuk masuk bukit cinta kita perlu membayar retribusi sebesar
10k@anak. Disini terdapat spot foto seperti sarang burung raksasa, tulisan
karimun jawa, payung ala-ala dan tebing ala-ala.tempat ini juga menjual
souvenir baju, gantungan kunci, dan stiker.
Berikut poto-potonya.
Penangkaran hiu
Untuk
masuk ke penangkaran hiu kita harus membayar ekstra 40k@anak. Semuanya aman
asal kita tidak menyentuh hiunya ( warna mereka hitam dan panjangnya rata2
150cm), memasukan tangan ke air dan menggerak-gerakkan kaki ( karena dikira
ikan ). Siap – siap juga bakal ada ikan-ikan kecil yang suka mematuk-matuk
kaki.
Selanjutnya
adalah poto bareng starfish dan puffer fish. Untuk bisa memegang mahluk-mahluk
ini kita hanya butuh merogoh kocek 5k@orang ( tapi dokumentasinya pakai kamera
sendiri ).
Snorkling II
Mirp dengan snorkling satu namun
kali ini kedalaman terumbu bervariasi akhirnya ada juga terumbu dangkal yang
bisa dipegang, hehe.
Agenda bebas di sisi lain pulau karimun jawa
Sebenarnya
agendanya adalah makan siang dengan ikan bakar, Cuma karena terlalu lama, gw
nyari spot-spot foto dulu. Eh ketemu dan taunya ketek kepeleset di batu karang,
terus kakinya berdarah.setelah makan agendanya masih bebas sampai jam 2. Yaudah
gw sunbathing aja ( gaya banget ga pake sunblock).
Snorkling III
Kali
ini kami bersnorkling ria lagi untuk yang terakhir kalinya, sisi kanan perahu
sangat dangkal sehingga tidak disarankan ke sebelah sana karena takut terluka
karena terumbu. Di spot ini gw menyaksikan sendiri bahwa terumbu itu bergerak,
bahkan ada yang punya mulut banyak, gw juga menyaksikan saat-saat terumbu itu
memuntahkan suatu zat, agak menjijikan. Namun rasa bosan gw hilang ketika pak
tourguide menemukan anemon laut lengkap dengan clownfish ( nemo ). Setelah itu
ketek juga menemukan anemon laut tepat dibawah kapal, namun gw ga sempat poto
karena baterai gopro alef abis.
Agenda bebas di pulau . . .
Jadi
ini adalah agenda terakhir, disini kami sempat poto-poto di ayunan laut ala-ala
gili trawangan. Disini pula hape gw jatuh ke laut dan untungnya ga rusak,
disini juga kami ( gw, alef, farras, apip, dul ) bermain voli vs 2 warlok.
Sayang pantainya kurang bersih karena banyak sampah daun.
Jadi
disini gw mengalami suatu musibah. Jadi gw sok ngide gitu menancapkan tongsis
gw d ipinggir pantai. Niatnya gw pengen selfiegitu di laut, berikut adalah
hasil dari potonya.
Trus tiba-tiba dul datang dan menekan tombol timer begitu hardcore, sehingga selang
beberapa detik poto ini diambil hp gw JATUH ke laut. Sontak gw panik dan
langsung menyelamatkan hp yang sudah tenggelam, temen-temen gw pun ketawa (
bukan bantuin ), sekejap langsung gw matikan hpnya karena takut korslet.
Kamipun
bergegas kembali ke pulau utama karena pak tourguide sudah bersorak memanggil
kami. angin bertiup sangat lembut. Awan –awan pun berwarna merah karena sang
fajar telah tergelincir. Sesampainya di dermaga gw janet dan fathih berlari ke
arah tenggelamnya matahari karena ingin selfie di tulisan karimun jawa. Sementara di sisi lain, kami sudah ditunggu
oleh pak supir dan ketek yang sibuk mengabadikan terbenamnya sang surya .
Kali
ini kami berniat makan di alun-alun lagi, namun tidak menyantap seafood. Kali
ini lidah ingin sekali melahap mie jawa yang dijaga oleh sepasang suami istri.
Gw langsung memesan mie jawa rebus 12k, diikuti 8 orang lainnya. 2 orang lagi
yakni janet memesan nasi goreng dan jem memesan mie goreng jawa. Namun apalah
dikata, karena ingin cepat, sang penjaga warung memasak semua mie jawa rebus
sekaligus sehingga masing-masing dari kami hanya mendapat ½ porsi. Sedangkan
jem yang memesan makanan dipisah mendapat porsi yang layak ( ya tapi nunggu
lama ). Karena kurang puas gw beli mie goreng di depan homestay yang porsinya
lebih banyak dan lebih murah ( walau Cuma beda 1k).
Selesainya
makan gw balik lagi ke homestay dan mendapati sebagian besar dari populasi kami
sudah tertidur ( padahal baru jam 10 ). Dan tibatiba listrik dimatikan.
Akhirnya gw ke kamar ketek, copy dokumentasi. Karena gerah gw sempat tiduran di
balkon, dan gw benar-benar tertidur 1 jam. gw balik ke kamar gw,pasrah.
tak disangka ini adalah agenda terakhir kami liburan di
kepulauan karimun jawa. Ya kami harus kembali ke realita kehidupan masing
–masing ( kecuali janet dan jem, mereka ada rencana buat lanjut ke jogja ).
Comments
Post a Comment